Ini Bimbel Kita FAHAM

Kemana perginya? perginya untuk belajar, kemana pulangnya? pulangnya ke tempat belajar, coba di cari bimbingan belajar mana yang cocok? untuk lebih memahami pelajaran dan kemauan petra-putri kita ,coba saja bergabung dengan kami.

Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri

Mengajar haruslah melibatkan otak kiri dan kanan siswanya. Jika tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, ketidakseimbangan akan terjadi bagi diri siswa. Potensi salah satu otak itu akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru/dosen/trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.

Belajar bahasa Inggris bagi Pemula

1. Speaking/berbicara,2.Listening/mendengarkan,3.Writing/menulis, 4 Pronunciation /pengucapan,5.Vocabulary/kosa kata,6. Reading / membaca, 7. Grammar dan Structure /tata bahasa.

Olahraga Otak

Olahraga otak sama pentingnya dengan olahraga tubuh. Dengan olahraga otak, akan terbentuk saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk olahraga otak.

Tips ( Rambu ) Memilih Sekolah

berikut ada beberapa hal Oleh karena itu, saya hanya akan menyampaikan beberapa rambu-rambu penting dalam pemilihan sekolah putera dan puteri Kita.

Kamis, 27 Januari 2011

Tips ( Rambu ) Memilih Sekolah untuk Anak Tercinta

berikut ada beberapa hal Oleh karena itu, saya hanya akan menyampaikan beberapa rambu-rambu penting dalam pemilihan sekolah putera dan puteri Kita.

1. Tujuan Orang Tua

Yang pertama harus diluruskan adalah tujuan kita, orang tua, dalam mendidik anak-anak. Secara umum, orang tua muslim di Indonesia bisa diketegorikan dalam 3 kelompok:
• Muslim KTP: mereka adalah orang tua yang memaknai “kesuksesan” anak-anaknya sebagai sukses secara duniawi (pendidikan agama sekedarnya/ikut-ikutan saja). Memang ada kalanya, anak-anaknya alhamdulillah tetap/kembali ke jalan yang lurus, tetapi itu bukan lantaran jalur pendidikan yang disiapkan orang tuanya.
• Muslim sekuler: mereka adalah orang tua yang hatinya terbelah, antara ingin kesuksesan duniawi dan ingin kesuksesan ukhrawi (akhirat). Kedua keinginan tersebut sama kuat dan mereka tidak bisa memprioritaskan salah satunya. Walhasil, anak-anaknya didorong untuk rajin ibadah ritual, tetapi dalam urusan duniawinya agama tidak lagi berperan. Contoh yang pernah saya angkat adalah orang tua yang bangga anaknya menjadi direktur utama sebuah bank ribawi karena tetap rajin sholat, pergi haji, dan membawa ayah-bundanya berhaji.
• Muslim sejati: mereka yang menjadikan akhirat sebagai satu-satunya tujuan, baik bagi dirinya sendiri maupun anak-anaknya. Bagi mereka, dunia hanyalah sarana menuju akhirat. Mereka mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa kesuksesan di dunia tidak lain hanyalah hasil dari ketaatan kepada Allah SWT. Orang tua muslim sejati tidak akan mengirimkan anak-anaknya ke sekolah yang masih tercampuri ajaran-ajaran menyimpang, seperti teori Asal Mula Alam Semesta yang menafikan peran Allah, dongeng-dongeng syirik, pluralisme dengan doktrin semua agama sama & demokrasi dengan doktrin semua manusia sama (baik terpelajar maupun kriminal) sehingga kebenaran bisa ditentukan oleh suara terbanyak. Anak-anak yang diinginkan oleh orang tua muslim sejati adalah anak-anak yang tidak pernah bimbang untuk memprioritaskan Allah di atas segalanya.

2. Kemampuan Orang Tua

Allah SWT berfirman, “... Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya....” (QS. Al Baqarah 233).

Demikian halnya dengan pendidikan anak, maka orang tua harus melihat kemampuannya, baik secara fisik maupun finansial. Orang tua yang tidak mampu secara fisik, tidak wajib mendidik sendiri anak-anaknya dan boleh menyerahkan pendidikannya kepada guru yang dianggap terbaik dari yang ada, sebagaimana bolehnya menyerahkan bayinya untuk disusui oleh wanita lain. Orang tua yang tidak mampu secara finansial tidak boleh memaksakan diri untuk mengirim anak-anaknya ke sekolah mahal.

3. Kurikulum Sekolah

Orang tua harus memilih sekolah yang kurikulumnya didesain untuk mempelajari apa-apa yang diperintahkan Allah dan mengarahkan para pelajarnya untuk mencintai dan mentaati Allah dan rasulNya. Ibnu Taimiyah lebih menspesifikan lagi bahwa kurikulum seharusnya mengajarkan hikmah ilahiyah, baik dalam ilmu-ilmu ibadah maupun ilmu-ilmu umum. Ilmu agama yang diajarkan hanya sebatas penghafalan tanpa pemahaman tidak akan memberikan manfaat. Sedangkan dalam mempelajari ilmu-ilmu umum hendaklah dimulai dengan Al Qur’an dan Hadits serta penjabarannya terkait ilmu yang dipelajari agar anak didik bisa mendapatkan hikmah ilahiyah dan berperilaku sesuai ajaran Islam.

4. Pemilihan Guru

Orang tua harus memperhatikan guru yang dipilih (baik oleh dirinya sendiri maupun oleh sekolah) untuk mengajar anak-anaknya. Seorang guru yang baik adalah guru yang mempraktekkan ajaran Islam dalam kesehariannya, haus ilmu, tidak suka memaksa, dan bahu-membahu dengan orang tua murid melalui komunikasi yang berkesinambungan. Sebelum memasukkan anaknya ke sebuah sekolah, orang tua berhak untuk melihat CV/resume tiap-tiap guru yang dipekerjakan oleh sekolah untuk memastikan bahwa sekolah tidak sembarangan dalam merekrut tenaga pendidik. Salah dalam memilih guru bisa menjerumuskan anak-anak kita kepada kesesatan dan hal-hal yang dimurkai Allah SWT. Apabila orang tua mendapati pihak sekolah mempekerjakan guru yang tidak memenuhi syarat, maka orang tua berhak mengajukan keberatannya.

Demikian beberapa rambu-rambu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang terbatas ini. Silakan Ibu Inong datang dan mempelajari sekolah-sekolah yang dilirik untuk mencari sekolah yang terbaik bagi pendidikan putera - puteri Kita

Selasa, 04 Januari 2011

Olahraga Otak

Olahraga otak sama pentingnya dengan olahraga tubuh. Dengan olahraga otak, akan terbentuk saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk olahraga otak.

1. Membiasakan aktif menjadi kidal (aktif tangan kiri) dan juga kanan

Lakukan tugas dengan tangan non-dominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.

2. Membaca

Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr Nikolaos Scarmeas pada tahun 2001, membaca dapat membantu membangun ‘cadangan kognitif’ untuk menunda timbulnya demensia.

3. Bermain puzzle atau teka-teki silang

Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif LearningRx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.

4. Bermain permainan strategi

Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.

5. Ubah rutinitas

Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja.

6. Belajar bahasa asing

Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak Anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.

7. Menikmati musik

Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.

8. Latihan fisik

Latihan fisik juga dapat meningkatkan kesehatan otak, karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori.

9. Hidup sosial

Otak dapat dilatih dengan menjalani kehidupan sosial Anda, misalnya dengan mengunjungi teman. Sebuah studi 2006 oleh Dr David Bennett dari Rush University Medical Center menemukan bahwa memiliki jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer.

10. Mencari hobi baru

Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Jika Anda bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika Anda bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif.

Minggu, 02 Januari 2011

Kegiatan Ekstrakurikuler Ditinjau dari Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada diluar materi wajib sekolah. Tapi sejauhmanakah efektifitasnya dalam memajukan pendidikan siswa? Efektifitas kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan sumbangan pendidikan yang sangat besar pada diri siswa, namun tentu saja harus didasari dengan elemen dasar tujuan pembelajaran, sehingga target pembelajaran dapat dievaluasi dengan baik. Berikut sedikit ulasan bagaimanakah kegiatan ekstrakurikuler bila ditinjau dari segi tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah suatu rumusan hasil yang diharapkan dari siswa setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. tujuan ini begitu penting karena merupakan pedoman untuk mengarahkan kegiatan belajar[1].

Tujuan ini dirumuskan dalam rangka mempermudah si pengajar dalam mendesain program dan kegiatan pengajaran ,mempermudah penilaian dan pengawasan hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberi pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya. Dan tujuan pengajaran merupakan tujuan intermedier yang paling langsung dalam kegiatan interaksi belajar mengajar di sekolah.

Pemerintah telah menggariskan dasar-dasar tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia, sebagai pegangan dan sebagai dasar dalam menunaikan tugas kita sebagai pendidik, pembina masyarakat dan bangsa. Tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut tertuang dalam Undang-undang No 12 tahun 1954, terutama pasal 3 dan pasal 4 berbunyi sebagai berikut[2]:

Pasal 3: “ tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

Pasal 4: “ pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila dan UUD Negara Rebublik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia”.

Dari tujuan pembelajaran diatas, diharapkan dalam setiap membangun kegiatan ekstrakurikuler, sekolah mempunyai pijakan yang jelas dan dapat mengarahkan kegiatan ekstrakurkuler dengan tepat.

[1] Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), hal. 71

[2] Lihat, M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rosda karya, 1998), Hal. 27